Alasan fundamental penyebab 'jatuhnya harga' : Emas dan beberapa Mata Uang di Awal Tahun 2022

USD naik tajam di hari kedua, pada perdagangan awal tahun baru, menyebabkan penurunan tajam juga hampir semua Mata Uang dan Komoditas dengan denominasi : USD. Apa penyebabnya ?

Semua Mata Uang dan Komoditas, seperti Emas dengan denominasi USD pada Selasa, 4 Januari 2022, terkoreksi cukup tajam hingga kembali di bawah level psikisnya di akhir tahun. [Baca 'histori harga Emas' di akhir tahun 2021 : PENYEBAB HARGA EMAS NAIK-TURUN BAGAI 'OMBAK LAUT' DI AKHIR TAHUN [ANALISA TEKNIS, FUNDAMENTAL, DAN LEVEL-LEVEL PENTING HARGA : XAU/USD]

DXY & EUR/USD : Grafik per jam

DXY & Gold (XAU/USD) : Grafik per jam

Berikut ini adalah faktor penyebabnya :

US TREASURY YIELDS MELAYANG DI SEKITAR TERTINGGI MULTI-DAY, SETELAH LOMPATAN TERBESAR DALAM TIGA BULAN

Selasa, 4 Januari 2022

  • US 10-year Treasury yields jungkat-jungkit di dekat tertinggi enam minggu, kupon 2-tahun menempel ke level tertinggi Maret 2020. 
  • Kekhawatiran Omicron, kekhawatiran kenaikan suku bunga Fed mendorong kenaikan imbal hasil menjelang aliran data utama AS.
  • IMP Manufaktur ISM AS menghiasi kalender harian, Risalah FOMC, laporan pekerjaan penting untuk minggu ini.

US Treasury Yield Curve Rates

ULASAN PASAR & ISU-ISU YANG BEREDAR

Kupon obligasi Treasury AS stabil di sekitar puncak multi-hari selama Selasa pagi, 4 Januari 2022 pada sesi Asia, setelah 'kenaikan bintang' hari sebelumnya. Alasannya dapat dikaitkan dengan tidak adanya data/peristiwa utama, serta sentimen hati-hati menjelang IMP Manufaktur ISM AS

US Treasury Yield Curve Rates

Namun, kekhawatiran terkait varian covid Afrika Selatan dan kenaikan suku bunga Fed membuat obligasi tetap optimis. Yang mengatakan, imbal hasil Treasury AS 10-tahun mengambil putaran ke 1,625-630% akhir-akhir ini, setelah naik ke 1,64% pada hari sebelumnya. Selanjutnya, imbal hasil obligasi dua tahun turun menjadi 0,776% versus puncak terbaru 0,802%, juga level tertinggi sejak Maret 2020. 

Perlu dicatat bahwa imbal hasil Treasury AS melonjak ke puncak enam minggu, untuk Yields dengan jangka waktu : 30-tahun, 20- tahun, 10 tahun dan 5 tahun, pada catatan pada hari Senin, 3 Januari 2022. Penguatan imbal hasil obligasi AS, juga mengakibatkan ekuitas AS turut menguat di tengah harapan stimulus. Meski begitu, S&P 500 Futures dan saham Asia-Pasifik diperdagangkan beragam pada saat ini.

Kekhawatiran yang meningkat terhadap virus corona, didukung oleh infeksi yang mencapai rekor tertinggi, bergabung dengan meningkatnya ekspektasi inflasi AS sangat mendukung kenaikan imbal hasil Treasury AS sebelumnya. Namun, pullback terbaru mungkin memiliki sedikit alasan fundamental. Meski begitu, IMP Manufaktur Caixin China yang lebih kuat dan harapan stimulus lebih lanjut dari AS, Beijing, dan Eropa dapat dianggap bertanggung jawab atas langkah korektif terbaru. 

Penghitungan Reuters menyarankan walaupun Omicron kurang parah daripada varian COVID-19 sebelumnya, akan tetapi lonjakan infeksi dapat membebani sistem medis nasional di negara-negara ekonomi yang terdampak dan mengisyaratkan putaran pandemi lain yang dapat membebani ekonomi

10-Year Breakeven Inflation Rate

Selain itu, ekspektasi inflasi AS, sesuai dengan angka 10-Year Breakeven Inflation Rate dari Federal Reserve Bank of St. Louis (FRED), melonjak ke level tertinggi baru dalam enam minggu untuk menggambarkan tekanan harga lebih lanjut ke depan, memungkinkan The Fed mengambil kebijakan hawkish untuk mempertahankan kontrol. 

Ke depan, IMP Manufaktur ISM AS untuk bulan Desember, diharapkan 60,2 versus 61,1, akan menawarkan arahan langsung ke pasar. Namun, perhatian besar akan diberikan pada kekhawatiran kenaikan suku bunga Fed dan pembaruan virus untuk arah yang jelas.

Kesimpulan 

Kenaikan US Treasury Yield akan berdampak positif bagi Dolar AS. Sehingga secara otomatis juga mengakibatkan Kenaikan Indeks Dolar AS (DXY). Dimana hal itu akan berdampak negatif terhadap Mata Uang yang menjadi lawan Utama USD, seperti : EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dll. Hal tersebut merupakan wujud berlakunya 'Hukum Keseimbangan Pasar'.

Akan tetapi mengapa Emas juga terkena dampak penurunan itu ? 

Ketika para Investor menganggap Suasana Pasar Keuangan : berisiko (baca : 'Risk-On Mood'), mereka akan memindahkan portofolio investasinya ke aset-aset aman seperti : Emas, Yen, USD, dll. 

Baca juga :

PROSPEK TEKNIS : INDEKS DOLAR AS. [APAKAH USD MASIH TETAP AKAN MENJADI RAJA DI AWAL 2022?]

RISK-OFF & RISK-ON MOOD [LOGIKA DASAR YANG HARUS DIFAHAMI SEORANG TRADER]

Walaupun Emas dan USD termasuk jenis aset safe-haven, akan tetapi Emas kalah menarik dibandingkan dengan Obigasi, seperti : US Treasury Yield,  yang lebih menjanjikan karena memberikan Imbal Hasil (sedangkan Emas merupakan aset Investasi non-yielding). Aset inilah yang harus dipantau volatilitasnya oleh : para Pedagang Emas, karena dapat mempengaruhi pergerakan harga Emas di Pasar Global.

Suku bunga AS yang lebih rendah memberi tekanan pada dolar dan imbal hasil obligasi, meningkatkan daya tarik terhadap Emas dan Perak yang tidak memberikan 'imbal hasil' (non-yielding)

Berlakunya hukum 'Keseimbangan Pasar', maka pasar Emas dengan denominasi USD : XAU/USD tentu juga akan mempengaruhi harga di Jenis-jenis Pasar Emas lainnya. 

Perubahan harga, berita pasar, dan analisa teknikal lebih lanjut, dapat anda ikuti pada posting kami berikut : LinkedIn.

"Silahkan ikuti Blog kami, untuk mendapatkan informasi lebih seputar Pasar Forex & Saham. Mudah-mudahan bermanfaat."

PERHATIAN :


BLOG INI TIDAK BERAFILIASI DENGAN PERUSAHAAN PIALANG APA PUN, SILAHKAN ANDA BIJAK MENENTUKAN PILIHAN

Silahkan menggunakan Fasilitas Google Translate yang sudah kami sediakan, bagi Anda yang tidak memahami Bahasa Indonesia.
Segala bentuk postingan dalam blog ini hanyalah sebatas saran dan masukan kepada Anda.

Admin Disclaimer

Indonesian Free Trader

Indonesian Free Traders. Diberdayakan oleh Blogger.