Risk-Off & Risk-On Mood [Logika dasar yang harus difahami seorang Trader]

Pada Pasar Kuangan Global kita sering menjumpai Istilah : "Risk-On" dan "Risk-Off" Mood. Apa artinya ? Bagaimana membedakannya ? Dan apa hubungannya dengan Aset Safe-heaven ?


Memahami Perbedaan : "Risk-Off" dan "Risk-On" Mood 

Istilah "risk-off" digunakan untuk menggambarkan sentimen risiko di mana para pedagang dan investor di pasar keuangan mengurangi eksposur mereka terhadap risiko dan fokus untuk melindungi modal mereka.

Ketika pelaku pasar pesimis tentang prospek ekonomi, atau keluar berita tak terduga yang super negatif atau meningkatkan ketidakpastian tentang masa depan, pelaku pasar akan menjual aset berisiko dan sebagai gantinya, membeli aset safe-haven. Itulah yang disebut suasana "risk-off". 

Atau, penghindaran risiko mengacu pada saat pedagang membongkar posisi mereka dalam aset dengan Imbal Hasil lebih tinggi dan memindahkan dana mereka ke mata uang safe-haven. Ini biasanya terjadi pada saat ketidakpastian dan volatilitas tinggi di Pasar Keuangan, yang disebut lingkungan “risk-off”. 

Ketika Anda mendengar bahwa pedagang berada dalam mode "berisiko", ini umumnya berarti mereka mengurangi leverage, menjual aset berisiko, dan membeli aset "lebih aman" atau bahkan mengubahnya dalam bentuk cash.

Pada suasana sebaliknya, periode risiko keuangan yang dirasakan dalam suasana : optimisme dan resiko rendah, akan mendorong investor untuk mengambil risiko, sehingga menciptakan situasi "berisiko", biasa disebut "risk-on". Jadi, kebalikan dari "risk-on" adalah "risk-off".

Indikator Suasana "Risk-off" dan pengaruhnya terhadap Pasar Keuangan

Rasanya tidak mungkin, jika kita harus mengharapkan saham "menderita" di Bursa Saham Global. Indikator yang paling memungkinkan adalah dengan melihat Indeks Harga Saham AS, seperti : S&P 500 dan DJIA, atau Indeks Harga Saham di Kawasan Eropa dan Asia. 

Global Stock Index

Sebagai contoh, dari Pasar Saham AS tersebut dapat kita amati : apakah mayoritas saham diperdagangkan lebih rendah ? Hal tersebut untuk mengonfirmasi seberapa kuat sentimen "risk-off" yang terjadi.

Pada Blog ini sudah tersedia "Daftar Pantau" sebagai berikut :

Watch list : Global Financial Market

Pada suasana Pasar Pesimis, Aset "Risk-off" mencakup: US Treasury dan Obligasi Pemerintah Jerman (keduanya dipandang sebagai Aset "hampir" bebas risiko). Di antara Mata Uang, seperti : Dolar ASYen Jepang, dan Franc Swiss cenderung menguat karena para pedagang melepas carry trade.

Carry trade adalah perdagangan di mana "Sebuah Mata Uang" , misalnya : Yen Jepang dipinjam dengan suku bunga rendah, kemudian digunakan untuk membeli aset dengan hasil lebih tinggi (berisiko) di pasar lain. 

Biasanya, Harga Emas dan Perak : naik, sedangkan Imbal Hasilasil obligasi pemerintah : turun.

Dalam memahami susasana psikologis Pasar ini, dikenal juga adanya istilah Aset yang bernama safe-heaven.

Safe-haven adalah istilah yang mengacu pada investasi yang diantisipasi untuk mempertahankan atau meningkatkan nilainya selama masa penurunan ekonomi. Investasi semacam itu diyakini sebagai pilihan yang aman bagi investor, karena tidak berkorelasi dengan ekonomi – artinya krisis keuangan tidak akan mengurangi nilai investasi. Oleh karena itu, investasi safe-haven menawarkan lebih banyak perlindungan dan diversifikasi dalam portofolio investor, yang menguntungkan jika terjadi gejolak di pasar.

Baca juga :

Is the Euro the new safe-haven?

Apakah indikator suasana "risk-on" Dan apa saja Aset Keuangan yang menguat ? 

Ketika pelaku pasar Optimis dengan prospek perekonomian. Mereka akan menawar harga aset-aset berisiko. Saat kita mendengar bahwa pedagang berada dalam suasana "risk-on", ini biasanya berarti mereka membeli aset berisiko, dengan sistem leverage.

Pada suasana "risk-on", Para pedagang saham akan memilih : saham di industri yang lebih bergantung pada pertumbuhan ekonomi. Untuk pedagang obligasi : Obligasi dengan Bunga Lebih Rendah (baca : Lower-Rated) dan Imbal Hasil lebih tinggi (baca higher-yielding) menjadi pertimbangan utama, dan akan dianggap sebagai Aset "risk-on".

Sedangkan untuk pedagang Mata Uang & Komoditas : AUD, NZD, CAD, dan NOK. Termasuk juga beberapa Mata Uang dari Negara Berkembang, dikenal dengan : Emerging Market (EM) seperti IDR, MXN, ZAR, TRY, dan BRL. Untuk beberapa komoditas dari industri logam seperti : Tembaga, dan produk energi seperti : Minyak.

Beberapa Instrumen tambahan sebagai Indikator Resiko Pasar

Beberapa instrumen berikut adalah barometer sentimen pasar yang sangat baik yang dapat mengindikasikan pengambilan risiko yang lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada kinerjanya :

1. VIXY: PROSHARES VIX SHORT-TERM FUTURE

RISK-ON IF VIXY IS DOWN

RISK-OFF IF VIXY IS UP

ProShares VIX Short-Term Futures ETF

VIXY berupaya melacak kinerja Indeks Berjangka Jangka-Pendek S&P 500 VIX. VIX, disimpulkan dari harga opsi di bursa saham dan dikenal sebagai "fear index", adalah proksi yang banyak digunakan untuk penghindaran risiko global, ketakutan dan kepekaan pasar terhadap ketidakpastian. 

Perhatikan bahwa mungkin ada perbedaan antara pergerakan VIX yang sebenarnya dan pergerakan kontrak berjangka VIX. Tetapi sebagai aturan umum, ketika VIX naik, penghindaran risiko menyelimuti pasar Keuangan Global.

2. GOLD / SILVER RATIO

RISK-ON IF RATIO IS DOWN

RISK-OFF IF RATIO IS UP


Ekonomi yang berkontraksi biasanya menurunkan permintaan industri untuk Perak sementara Emas cenderung mempertahankan nilainya sebagai aset moneter. Alasannya adalah Perak berfungsi terutama sebagai logam industri sementara Emas berfungsi sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik

Cara membacanya adalah : rasio ini biasanya naik selama penghindaran risiko dan turun pada saat selera risiko. Rasio yang meningkat berarti emas mengungguli perak, dan rasio yang turun berarti perak disukai. Ketika rasio ini akan berbalik dari bawah, pedagang mengharapkan aset berisiko jatuh. Ketika perak mengalahkan emas dan rasionya mulai tergelincir, selera pasar terhadap risiko tumbuh.

Kesimpulan :

"Risk-on" dan "risk-off" adalah komponen fundamental dari sentimen pasar yang mencerminkan mood dan toleransi risiko dari pelaku pasar. 

Alur Logika dasar tentang Risk-off dan Risk-On haruslah benar-benar kita fahami dengan tepat untuk menganalisa pergerakan harga sebuah Aset di Pasar Keuangan Global. 

Risk-on Mood - Investor mengambil risiko Risk-off Mood - Investor tidak mengambil risiko 

Artikel terkait :

CARA PRAKTIS MEMBACA "SUASANA RESIKO" DI PASAR KEUANGAN, Indikator : RISK-OFF & RISK-ON [BEBERAPA HAL PENTING WAJIB DIKETAHUI SEORANG TRADER]

Inilah bagian dari "the Art of trading", dimana segala aspek harus dipertimbangkan, karena banyak faktor yang menyebabkan pergerakan harga di Pasar Keuangan. Berbagai alat Analisa saat ini telah tersedia, untuk memudahkan kita.

"Silahkan ikuti Blog kami, untuk mendapatkan informasi lebih seputar Pasar Forex & Saham. Mudah-mudahan bermanfaat."

PERHATIAN :


BLOG INI TIDAK BERAFILIASI DENGAN PERUSAHAAN PIALANG APA PUN, SILAHKAN ANDA BIJAK MENENTUKAN PILIHAN

Silahkan menggunakan Fasilitas Google Translate yang sudah kami sediakan, bagi Anda yang tidak memahami Bahasa Indonesia.
Segala bentuk postingan dalam blog ini hanyalah sebatas saran dan masukan kepada Anda.

Admin Disclaimer

Indonesian Free Trader

Indonesian Free Traders. Diberdayakan oleh Blogger.