Strategi "Day Trading" Bagian 5 : Cara Membatasi Kerugian [Trik untuk Trader Pemula]
Siapa yang mau Rugi ??? Pertanyaan itulah yang menjadi "pekerjaan rumah" terberat seorang Trader.
Terkadang aksi harga : Buy In / Sell In yang kita lakukan salah momentum. Bisa jadi Analisa Teknis terkesan "tidak berlaku", ketika muncul pernyataan-pernyataan "mengejutkan" dari para Pejabat Pembuat Kebijakan, misalnya : Bank Sentral. Atau keluarnya rilis data yang jauh dibawah ekspektasi Pasar. Sehingga setelah kita melakukan Aksi Beli, ternyata Harga Turun tajam, atau sebaliknya. Perubahan Momentum inilah yang harus diantisipasi oleh seorang Trader. Ada berbagai cara untuk "membatasi kerugian" yang kita alami. Dua buah artikel berikut dapat menggambarkan situasi yang dimaksud :
2. EUR "MEROKET" DAN USD "TERJUN" PASCA : KONFERENSI PERS LAGARDE & DATA MERAH AS [28 OKTOBER 2021]
Dalam perdagangan di Bursa Saham, Options, Kontrak Berjangka, Komoditas, dsb, masih banyak istilah-istilah Judi digunakan oleh Para Trader. Contohnya : Menang & Kalah, Bandar (Bookie/Croupier) Masuk & Bandar (Bookie/Croupier) Keluar. Mari mulai sekarang kita membiasakan diri dengan istilah : Untung & Rugi, Kekuatan Beli (♉ Bulls ♉) & Kekuatan Jual ( 🐻 Bears 🐻), untuk meminimalkan spekulasi. Memang setiap Bisnis pasti mengandung unsur spekulasi, akan tetapi dengan Analisa yang bagus, unsur itu akan dapat terukur. Sehingga faktor judi tidak dilakukan dalam Investasi di Pasar Forex & Saham. Bedakan dan beri batas yang tegas antara : Meramal (fortune telling) dan menganalisa untuk meminimalkan spekulasi yang dapat kita lakukan.
Salah satu cara "membatasi" kerugian adalah dengan menggunakan teknik : Stop-loss Order dirancang untuk membatasi kerugian pada posisi yang aman, misalnya : tidak terkena Margin Call.
Margin Call terjadi ketika nilai Margin Account seorang investor turun di bawah jumlah yang diminta broker. Rekening margin investor berisi sekuritas yang dibeli dengan uang pinjaman (biasanya kombinasi dari uang investor sendiri dan uang yang dipinjam dari broker investor). Margin call mengacu secara khusus pada permintaan broker agar investor menyetor uang atau sekuritas tambahan ke dalam akun sehingga dibawa ke nilai minimum, yang dikenal sebagai Maintenance Margin.
Untuk posisi Long [baca : buy], stop-loss dapat ditempatkan di bawah low baru-baru ini, sedangkan untuk posisi Short [baca : Sell], posisi Stop-loss ditempatkan di atas high baru-baru ini. Itu juga bisa didasarkan pada volatilitas pergerakan harga di Pasar. Atau bisa juga dengan cara : atur time-frames grafik paling tidak pada 5-menit, (semakin panjang time-frames yang kita atur akan semakin valid data yang didapatkan), kemudian tempatkan posisi Stop-Loss pada level Support Kuat & Resisten Kuatnya. Karena biasanya kalau Level Support Kuat berhasil di pecahkan oleh para Trader 🐻 Bears 🐻, maka harga akan semakin menurun. Demikian sebaliknya untuk Level Harga Resisten Kuat.
Salah satu strategi adalah dengan menetapkan dua stop-loss:
1. Fisik : Stop-loss Order ditempatkan pada tingkat harga tertentu yang sesuai dengan toleransi risiko kita. Pada dasarnya, ini adalah uang paling banyak yang bisa kita hilangkan. Cara ini biasa dihitung dengan persentase (%)
2. Mental : Stop-loss Order yang ditetapkan pada titik di mana kriteria masuk kita dilanggar. Ini berarti jika perdagangan membuat belokan arah yang tidak terduga, kita akan segera keluar dari posisi sebelumnya.
Dibawah ini merupakan dua buah teknik Trading yang banyak digunakan para Trader, terutama untuk menempatkan posisi Stop-loss mereka :
• STRATEGI "PRICE ACTION" PADA TRIANGLE PATTERN (KONTINUITAS TREND PADA PASAR FOREX & SAHAM)
• TRIK TRADING DENGAN MEMADUKAN FIBO 50% & PRICE ACTION UNTUK ENTRY POSITION
Bagaimanapun, kita harus memutuskan untuk keluar dari posisi trading [Baca : Sell Out & Buy Out], kriteria keluar harus cukup spesifik untuk dapat diuji dan diulang. Juga, penting untuk menetapkan kerugian maksimum per hari yang dapat kita tahan—baik secara finansial maupun mental. Kapan pun kita capai titik ini, ambillah sisa hari libur, untuk selalu melakukan evaluasi. Tetap pada rencana dan batas yang kita lakukan. Lagi pula, besok adalah hari (perdagangan) yang lain, bukan lagi Day Trading.
Ketika telah kita tentukan kapan memasuki perdagangan dan di mana kita akan menempatkan stop-loss, kita akan dapat menilai : "apakah strategi potensial sesuai dengan batas risiko yang kita rencanakan". Jika strategi tersebut menghadapkan pada terlalu banyak risiko, maka kita perlu mengubah strategi dalam beberapa cara untuk mengurangi risiko.
Jika strategi itu berada dalam batas risiko, maka pengujian dapat kita dimulai. Telusuri grafik historis secara manual untuk menemukan entri harga, perhatikan apakah stop-loss atau target kita akan dapat tercapai. Lakukan perdagangan dengan mencobanya diatas kertas, dengan cara ini untuk setidaknya 50 hingga 100 perdagangan, perhatikan apakah strategi itu menguntungkan dan apakah itu memenuhi harapan kita.
Jika ya, kita lanjutkan untuk memperdagangkan strategi di akun demo secara real time. Jika menguntungkan selama dua bulan atau lebih dalam lingkungan simulasi, lanjutkan dengan strategi perdagangan hari dengan modal nyata. Jika strateginya tidak menguntungkan, kita mulai lagi dari awal.
Terakhir, ingatlah bahwa jika kita berdagang dengan margin—yang berarti kita "meminjam" dana investasi dari perusahaan pialang (dan ingatlah bahwa persyaratan margin untuk perdagangan harian tinggi)— jauh lebih rentan terhadap pergerakan harga yang tajam. Margin membantu memperkuat hasil perdagangan tidak hanya dari keuntungan, tetapi juga kerugian jika perdagangan bertentangan dengan arah yang kita harapkan. Oleh karena itu, menggunakan stop-loss sangat penting saat melakukan perdagangan harian dengan margin.
Baca juga :
• STRATEGI "DAY TRADING" BAGIAN 4 : POLA GRAFIK YANG SERING DIGUNAKAN [TRIK UNTUK TRADER PEMULA]
"Silahkan ikuti Blog kami, untuk mendapatkan informasi lebih seputar Pasar Forex & Saham. Mudah-mudahan bermanfaat."