Lima Alasan Meningkatnya Resiko Pertumbuhan Global Pasca Pandemi
Menyusul rebound yang sangat kuat dari krisis COVID-19, para ekonom di bidang Perbankan melihat meningkatnya risiko penurunan terhadap pertumbuhan global selama kuartal mendatang.
Berikut ini adalah alasannya :
Risiko pertumbuhan Tiongkok telah meningkat
“Krisis Evergrande akan mengarah pada kinerja Tiongkok yang lebih lemah dan kami telah merevisi turun perkiraan PDB kami untuk tahun ini menjadi 8,0% (dari 4,5%) dan menjadi 4,5% pada 2022 (dari 5,0%).”
'Krisis' energi mengikis daya beli
“Kenaikan tajam harga gas dan listrik yang kita saksikan di Eropa akan menyebabkan periode inflasi tinggi yang lebih lama di kawasan Euro. Jika tingkat gas dan listrik saat ini bertahan sepanjang musim dingin, itu bisa menambah sekitar 1% inflasi Euro, yang akan mengikis daya beli di kalangan konsumen. Harga minyak juga telah meningkat lebih dari yang diharapkan, yang juga akan menunda penurunan inflasi AS, mengikis daya beli konsumen AS.”
Target "Covid Herd Immunity" tidak tercapai menjelang musim dingin
“Di AS sepertinya hanya sekitar 60% dari populasi yang akan divaksinasi lengkap dan di Eropa, jumlahnya sekitar 75%. Dengan varian delta yang lebih menular, sebagian besar perkiraan herd immunity adalah sekitar 80- 90% dan dengan demikian kita bisa melihat gelombang covid baru dengan sangat baik begitu cuaca dingin melanda. Meskipun kami tidak mengharapkan ini untuk memicu lock-down baru, hal itu masih dapat berdampak pada konsumsi layanan karena orang yang tidak divaksinasi cenderung kurang keluar selama gelombang covid.”
Inflasi yang lebih tinggi "mengikat tangan-tangan" para Pembuat Kebijakan
“Tekanan inflasi saat ini kemungkinan akan mengharuskan bank sentral melanjutkan rencana pengetatan dan kami memperkirakan batasan tinggi bagi The Fed untuk menunda pengurangan [baca : Tapering]. Mengingat lingkungan yang stagflasi, hanya ada sedikit ruang bagi bank sentral untuk mendukung pertumbuhan.”
Artikel terkait :
• APAKAH DUNIA SEDANG MASA RESESI EKONOMI ?? 🤔 [MEMAHAMI : PULLBACK, CORRECTION, DAN BEAR MARKET]
Gangguan rantai pasokan [baca : Supply Chain] terus berlanjut
“Kemacetan di seluruh rantai pasokan tetap tidak terselesaikan. Di banyak negara Asia, gelombang covid telah mengganggu produksi dan sekarang setelah lock-down dilonggarkan, banyak pekerja migran di pabrik-pabrik kembali ke desa mereka meninggalkan kekurangan tenaga kerja tetap utuh. Kekurangan microchip juga terus menjadi masalah bagi industri mobil.”
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Mudah-mudahan bermanfaat.