Cara Menambang Bitcoin
Pergerakan harga
Bitcoin kini mendapat perhatian banyak orang. Untuk memiliki uang digital ini
ada beberapa cara, yaitu dengan cara Menambang Bitcoin dan membeli
langsung di situs yang melayani penjualan Mata Uang Kripto.
Saat ini investor besar sudah berani
menanamkan dananya di uang digital yang paling populer di dunia ini. Harga Bitcoin
kini berhenti meroket setelah terus meningkat dari awal tahun dan mencetak
rekor.
Bayangkan
saja per 2 September 2020, harga per Bitcoin mencapai Rp 168,5 juta per keping. Awal pekan ini, harga Bitcoin
menyentuh level Rp 800 jutaan. Berdasarkan data Reuters (22/2/2021)
harga Bitcoin naik ke US$ 58.354 atau Rp 816,9 juta per keping (kurs Rp 14.000).
Mamahami Mining Bitcoin
Secara harafiah arti menambang adalah sama dengan komoditas lainnya seperti : Emas, Perak, Minyak Bumi, dll. Anda juga harus nambang bitcoin
untuk mendaparkan bitcoin baru. Jadi btc mining merupakan kegiatan
"menggali" bitcoin baru dengan perangkat komputer dan software pada
server mining bitcoin.
Menurut
Riset yang diterbitkan oleh Pintu (Platform Jual/Beli Cryptocurrency) Mining
bitcoin adalah salah satu cara untuk mendapatkan bitcoin. Seperti yang
disebutkan sebelumnya, jaringan Bitcoin diamankan oleh unit-unit komputer
khusus atau penambang (miner btc) yang tersebar (terdesentralisasi) ke seluruh
penjuru.
Baca juga :
MENGENAL LEBIH DEKAT SI "GADIS CANTIK" KRIPTO
Ketika mengirim sebuah transaksi ke blockchain
bitcoin, para penambang (miner) ini bertugas mengecek dan memverifikasi setiap
transaksi yang terjadi dalam jaringan blockchain bitcoin.
Penambangan bitcoin (mining) merupakan proses
memverifikasi transaksi bitcoin dan menciptakan bitcoin baru. Bagi pemula yang ingin memiliki dengan Menambang
Bitcoin, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sebab, menambang uang
digital ini dengan sederet software dan pemecahan algoritma
komputer, intinya membutuhkan perangkat komputer super canggih.Komputer
ini akan menjalankan perangkat lunak (software) yang menghubungkan para
penambang (miner) dengan blockchain Bitcoin serta menyelesaikan permasalahan
matematika. Komputer ini dikenal dengan sebutan node.
Secara sederhana, memahami mining bitcoin
sebagai berikut:
1. Bitcoin mining: proses memverifikasi transaksi
bitcoin dan menciptakan bitcoin baru
2. Bitcoin miner: istilah untuk orang-orang yang
melakukan verifikasi transaksi bitcoin dengan komputer berdaya tinggi.
3. Node: istilah untuk komputer yang digunakan
untuk menjalankan perangkat lunak (software) mining bitcoin.
Reward yang Diperoleh Para Miner
Sejak awal diciptakan, jumlah bitcoin dibatasi
hingga 21 juta bitcoin. Fenomane Bitcoin Halving yang terjadi setiap
empat tahun sekali berdampak pada penurunan pasokan bitcoin di pasar sehingga
menyebabkan kelangkaan (scarcity).
Sampai saat ini, Bitcoin telah empat kali
mengalami periode halving. Ketika bitcoin pertama kali diluncurkan, setiap blok
yang berhasil diselesaikan oleh para penambang (miner) akan diganjar reward 50
BTC. Pada 2012, jumlah itu turun menjadi 25 BTC per blok, dan pada 2016
jumlahnya berkurang menjadi 12,5 BTC per blok. Pada Mei 2020, jumlah reward
yang diterima penambang (miner) adalah 6,25 BTC per blok.
Dan hingga saat ini, sekitar 18 juta BTC telah
beredar dari total 21 juta BTC. Pada awal Agustus 2020, harga bitcoin berkisar
12,000 Dolar AS (sekitar 170 juta Rupiah). Jika kita mengasumsikan permintaan
tetap atau lebih tinggi dari pasokan baru yang beredar, maka pasar tidak akan
mampu mengimbangi permintaan. Akibatnya, fenomena ini diprediksi dapat memicu
kenaikan harga bitcoin.
Apa yang dibutuhkan untuk mining bitcoin?
Ada tiga hal yang harus dibutuhkan sebelum memulai penambangan bitcoin, yaitu:
1. Komputer Berdaya Tinggi
2. Koneksi Internet Cepat
3. Biaya Listrik yang Besar
Untuk memulai menambang Bitcoin (mining), diperlukan komputer dan perangkat keras (hardware) khusus penambangan bitcoin. Umumnya, hardware untuk menambang bitcoin (mining) menggunakan ASIC (Application Specific Integrated Sircuit).
Beberapa
hal yang bisa jadi bahan pertimbangan kamu ketika membeli ASIC yaitu: Harga, Hash rate (semakin tinggi hash rate, semakin cepat ASIC),
Kebutuhan listrik (semakin tinggi angka ini,
semakin besar biaya listrik yang dikeluarkan)
Mengapa menambang bitcoin membutuhkan listrik yang
besar?
Salah
satu penyebabnya adalah Pasar kripto sendiri berlangsung setiap saat tanpa hari
libur. 1 hari = 24 jam kali 7 hari dalam seminggu.
Bisa
Anda hitung, jika menjalankan satu komputer selama 24 jam per hari, dengan
hardware khusus untuk menambang bitcoin, misalnya : DragonMint T1 miner membutuhkan
daya 1600 Watt. Kemudian Anda kalikan ini dengan 100, maka itulah tagihan
listrik yang harus dibayar setiap bulan.
Selain hardware, kamu juga membutuhkan software
untuk menambang bitcoin. Ada beberapa software mining bitcoin populer yang
mendukung penambangan (mining) bitcoin dengan ASIC, yaitu: Bitcoin miner,
BTC miner, Easy miner, CG miner,
BFG miner, dll
Lihat juga :
Lantas
bagaimana solusinya ??!
Dengan kemajuan teknologi dan trend jaman,
saat ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan, agar biaya dan anggaran untuk
melakukan aktifitas Mining Bitcoin menjadi terjangkau, diantaranya adalah :
1.
Menambang di Pool Mining
Cara menambang bitcoin lainnya adalah menambang
di pool mining. Sederhananya,bergabung kekuatan dengan para penambang lain
dalam suatu pool (kolam) untuk mining bitcoin. Nantinya, akan berbagi
imbalannya untuk hasil yang diperoleh dari mining bitcoin.
Bagaimana cara menambang bitcoin di pool mining?
Pertama, harus mendaftar ke sebuah kolam atau pool.
Selanjutnya, semua penambang yang berada di pool yang sama setuju untuk berbagi
imbalan bitcoin berapapun dengan anggota kolam yang lain. Dengan demikian, akan
menerima pembayaran kecil secara teratur.
2.
Cloud Mining
Berikutnya, ada cara menambang bitcoin yang
dikenal dengan sebutan cloud mining. Sederhananya, dengan metode cloud mining
yakni membeli CPU power dari data center yang memiliki perlengkapan untuk
melakukan aktivitas mining cryptocurrency seperti Bitcoin (BTC) atau altcoins
lain yang bisa ditukarkan menjadi bitcoin.
Keuntungan dari model ini adalah Anda tidak perlu
memiliki pengetahuan mendalam mengenai hardware mining, ataupun membeli
peralatan mahal dan tidak terjangkau. Menyewa 'hash power' (terkadang terukur
dalam Gigahertz per detik atau GH/s) juga berarti tidak perlu berhubungan
dengan panas dan bising dalam project mining DIY.
Hanya saja cara menambang bitcoin dengan cloud
mining memiliki risiko yang tinggi. Misalnya, untuk mining bitcoin di cloud
mining, harus membayar uang di depan. Jika harga bitcoin sedang turun, mungkin
akan terjebak dalam sebuah kontrak dan menambang dalam kerugian, kecuali jika
harga bitcoin naik lagi.