Mengapa Kebijakan Moneter mempengaruhi Pasar FOREX ?
Secara singkatnya, Kebijakan moneter adalah : upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga.
Dalam teori Ekonomi dari Dunia Barat, yang saat ini banyak digunakan oleh berbagai negara, untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.
Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal dan eksternal ekonomi suatu negara termasuk di dalamnya adalah para Pelaku Ekonomi Sektor Riilnya.
Sebagai contoh : Pelaku Usaha, terutama industri yang bahan utamanya dari bahan Impor, akan sangat terpukul, jika nilai tukar Mata Uangnya turun drastis, keaadaan ini kebalikan terhadap Pengusaha barang Eksport.
Disinilah peran Bank Sentral di dalam menjaga kestabilan Nilai Tukar Mata Uangnya terhadap Mata Uang lain. Bukan nilai tukar yang tinggi atau yang rendah, akan tetapi titik Equilibrium yang tidak memberatkan kedua sisi internal negaranya.
Baca juga :
APA SEBENERNYA TUGAS UTAMA THE FED ?
Kalau di Indonesia, peran kebijakan Bank Sentral ini akan nampak pada saat terjadinya Krisis Ekonomi tahun 1997. Dimana disaat itu Bank Sentral Indonesia Intervensi besar-besaran agar IDR tidak terpuruk.