Memahami syarat : "the Falling & Rising Wedge" dalam Analisa Saham dan Forex

The Falling Wedge adalah pola bullish yang dimulai melebar di bagian atas dan berkontraksi saat harga bergerak lebih rendah. Aksi harga ini membentuk kerucut yang miring ke bawah saat reaksi tertinggi dan terendah reaksi bertemu. 

Berbeda dengan symmetrical triangles yang tidak memiliki kemiringan definitif dan tidak memiliki bias, falling wedges pasti memiliki kemiringan ke bawah dan memiliki bias Bullish ♉. Namun, bias ♉ Bullish  ini tidak dapat direalisasikan hingga resistance breakout terjadi.

Baca juga :

STRATEGI "PRICE ACTION" PADA TRIANGLE PATTERN (KONTINUITAS TREND PADA PASAR FOREX & SAHAM)

Pada artikel ini, kita akan fokus pada Falling Wedge sebagai pola pembalikan, itu juga bisa masuk ke dalam kategori kelanjutan. Sebagai pola lanjutan, falling wedge masih akan melandai ke bawah, namun kemiringannya akan melawan uptrend yang berlaku. Sebagai pola pembalikan, falling wedge miring ke bawah pada tren yang berlaku.

Terlepas dari jenisnya (pembalikan atau kelanjutan), the Falling Wedge dianggap sebagai pola Bullish.

Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan agar bisa dikategorikan sebagai sebuah Falling Wedge sebagaimana berikut :

1. Tren Sebelumnya [biasa disebut dengan Prior Trend] : Untuk memenuhi syarat sebagai pola pembalikan, harus ada tren sebelumnya untuk dibalik. Idealnya, falling wedge akan terbentuk setelah tren turun yang diperpanjang dan menandai titik terendah terakhir. Pola ini biasanya terbentuk selama periode 3-6 bulan dan tren turun sebelumnya harus berusia minimal 3 bulan.

2. Garis Perlawanan Atas [biasa disebut dengan Upper Resistance Line] : Dibutuhkan setidaknya dua reaksi tertinggi untuk membentuk garis resistensi atas, idealnya tiga. Setiap reaksi harga tinggi harus lebih rendah dari harga tertinggi sebelumnya. 

3. Garis Dukungan Bawah [biasa disebut dengan Lower Support Line] : Setidaknya dua reaksi harga terendah diperlukan untuk membentuk garis dukungan bawah. Setiap reaksi harga rendah harus lebih rendah dari posisi harga terendah sebelumnya. 

4. Kontraksi [biasa disebut dengan Contraction] : Garis resistance atas dan garis support bawah bertemu untuk membentuk kerucut saat pola yang matang. Reaksi harga terendah masih menembus posisi harga terendah sebelumnya, tetapi penetrasi ini menjadi lebih dangkal. Harga terendah yang lebih dangkal menunjukkan penurunan tekanan jual dan menciptakan garis support yang lebih rendah dengan kemiringan negatif yang lebih sedikit daripada garis resistance atas. 

5. Memecahkan Level Resisten [biasa disebut dengan Resistance Break] : Konfirmasi ♉ Bullish ♉ dari pola tidak datang sampai garis resistance ditembus secara meyakinkan. Kadang-kadang bijaksana untuk menunggu penembusan ini hingga di atas reaksi harga tinggi sebelumnya untuk konfirmasi lebih lanjut. Setelah resistance ditembus, terkadang ada koreksi untuk menguji level support yang baru ditemukan. 

6. Volume : Meskipun volume tidak terlalu penting pada wedge yang naik, ini adalah unsur penting untuk mengkonfirmasi penembusan sebuah Falling Wedge. Tanpa perluasan volume, penembusan akan kurang meyakinkan dan rentan terhadap kegagalan.

Seperti halnya wedge yang naik (biasa dikenal dengan istilah : Rising Wedge), Falling Wedge yang jatuh bisa menjadi salah satu pola grafik yang paling sulit untuk dikenali dan diperdagangkan secara akurat. Ketika lower highs dan lower lows terbentuk, seperti dalam falling wedge, akan jauh lebih aman jika kita kategorikan tetap dalam tren turun. 

Falling Wedge dirancang untuk melihat penurunan dalam sebuah momentum penurunan (biasa dikenal dengan istilah : Downside) dan memberi peringatkan kepada para Analis Teknikal tentang potensi pembalikan tren. (Untuk syarat kebalikannya berlaku pada bentuk : Rising Wedge)

Meskipun tekanan jual mungkin berkurang, permintaan (kekuatan Beli) tidak akan menang sampai resistance ditembus. Seperti kebanyakan pola, penting untuk menunggu penembusan dan menggabungkan aspek lain dari analisis teknis untuk mengonfirmasi sinyal.

CONTOH TERBENTUKNYA POLA FALLING WEDGE PADA PASAR

Contoh sebuah "falling wedge" pada akhir sebuah Downtrend yang Panjang
 

Perhatikan baik-baik terpenuhinya keenam syarat diatas sehingga pola pada pergerakan harga Freeport McMoran Copper & Gold itu bisa dikategorikan sebagai sebuah bentuk Falling Wedge.

Artikel terkait :

• WEDGE PATTERN : PERUBAHAN TREN PADA POLA CANDLESTICK

Demikian beberapa istilah penting dalam Pasar Forex dan Saham yang dapat kami sampaikan kepada Anda. Mudah-mudahan bermanfaat.

PERHATIAN :


BLOG INI TIDAK BERAFILIASI DENGAN PERUSAHAAN PIALANG APA PUN, SILAHKAN ANDA BIJAK MENENTUKAN PILIHAN

Silahkan menggunakan Fasilitas Google Translate yang sudah kami sediakan, bagi Anda yang tidak memahami Bahasa Indonesia.
Segala bentuk postingan dalam blog ini hanyalah sebatas saran dan masukan kepada Anda.

Admin Disclaimer

Indonesian Free Trader

Indonesian Free Traders. Diberdayakan oleh Blogger.