Memahami Analogi & Psikologi Pasar
Berusaha memahami Psikologi Pasar adalah salah satu kunci sukses dalam Perdagangan Saham, Indeks, Forex, Derivatives, dan berbagai komoditas lainnya. Salah satu contoh kesuksesan itu adalah Munehisa Honma (本間 宗久, Honma Munehisa) (juga dikenal sebagai : Sokyu Honma, Sokyu Honma) (1724-1803) adalah seorang pedagang beras dari Negeri Sakura, Jepang.
Baca juga :
Beberapa Trader Besar dengan Analisa Teknikal nya sering menganalogikan Kekuatan Beli dan Jual pada Pasar dengan ♉ Bull ♉ dan 🐻 Bear 🐻, sehingga mudah dilogika untuk kemudian akhirnya akan juga mudah difahami.
Setelah kita mau berusaha memahami hal tersebut, kemudian kita mencermati dan mencontoh apa yang "ekspektasi" beberapa Trader Besar yang sudah memiliki kemampuan modal yang kuat serta infrastruktur yang lengkap. Karena mereka inilah salah satu Pelaku Pasar yang dapat menggerakkan harga. Analisa mereka jauh lebih cermat dan akurat dalam menanamkan portofolio investasi mereka.
Pada artikel ini, mari kita mengambil JP Morgan sebagai contoh. Investor besar ini bisa mewakili gambaran sentimen dan harapan Pelaku Pasar karena mereka adalah Investor sekaligus Praktisi Ekonomi.
JPMorgan Chase & Co. adalah bank investasi multinasional Amerika dan perusahaan induk jasa keuangan yang berkantor pusat di New York City. JPMorgan Chase tergabung dalam Delaware.
Dalam komunike pasca-Fed, JP Morgan mendukung kenaikan suku bunga 2023 sementara juga mengharapkan pembelian obligasi mulai 2022.
"Tampaknya kemajuan yang lebih cepat menuju pembukaan kembali dan kejutan inflasi yang lebih tinggi mengungkapkan beberapa hawkish di FOMC," kata JP Morgan.
Bank investasi ini menambahkan, “Tetapi kami menduga bahwa sebagian besar Pejabat the Fed memilih pada nol atau satu kenaikan pada tahun 2023.”
Perlu dicatat bahwa tujuh anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS memperkirakan kenaikan pada 2022 dan 13 pada 2023 selama pertemuan terakhir.
Di pihak yang sama, Ketua the Fed Jerome Powell mengatakan, “Akan siap untuk menyesuaikan kebijakan jika ekspektasi inflasi bergerak terlalu tinggi. Banyak peserta memperkirakan Peluncuran kebijakan akan terpenuhi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.”
Menyusul berita tersebut, imbal hasil Treasury AS (US Treasury Yield) dan dollar AS melonjak sebagai reaksi terhadap suasana risk-off. Namun, kinerja terbaru lamban.
Artikel terkait :
• ARTI ISTILAH "FOMC" DALAM DUNIA FOREX
Dalam Dunia Foreign Exchange terutama, melihat harga suatu Pasangan Mata Uang tentu tidak hanya sebatas Harga Murah atau Harga Mahal saja. Tapi mencari Harga Keseimbangan atau Harga Wajar yang bisa diterima oleh semua pihak, tidak hanya para Pelaku Pasar Modal saja, tapi hampir semua Pelaku Ekonomi. Karena kestabilan dan kepastian sangat dibutuhkan oleh semua Pelaku Ekonomi. Disinilah fungsi Dan tugas Pemerintah sebuah Negara dengan mengeluarkan paket-paket Kebijakan Fiskal ( oleh Menteri Keuangan) dan Kebijakan Moneter (oleh Bank Sentral).
Baca juga :
• APA SEBENARNYA TUGAS UTAMA THE FED ?
Kebijakan Fiskal, terutama Kebijakan Moneter yang diambil oleh Bank Sentral inilah yang kemudian dalam Dunia Pasar Modal kita kenal dengan istilah "Permainan" Bank Sentral, dengan rilis berita-beritanya yang kemudian direspon oleh Para Pelaku Pasar dengan melakukan aksi Jual atau Beli, atau memindahkan portofolio investasinya.
Mari kita refresh ingatan terhadap pergerakan Pasar di Bulan Juni ini, kita ambil Emas sebagai studi kasus, lebih tepatnya merupakan salah satu instrumen investasi currency yang berkode ticker : XAU-USD.
Sejak Awal Bulan April Harga XAU-USD naik, karena banyak Pelaku Pasar Besar memindahkan portofolio investasi mereka ke Emas, dimana salah satu penyebabnya adalah banyak Kebijakan Moneter the Fed yang tidak sesuai harapan Pasar, dalam Dunia Forex kita kenal dengan istilah DOVISH, karena dianggap tidak memberikan "angin kepastian" terhadap Ekonomi AS.
Kenaikan Harga EMAS XAU-USD tersebut "membentuk" pola pada grafik teknikal yang apabila dianalisa dapat membuat kesimpulan yang menunjukkan bahwa trend Pasar adalah Naik. (ingat baik-baik bahwa : grafik teknikal terjadi berdasarkan data pergerakan harga), jadi hasil dari pergerakan harga itulah sebuah pola pada grafik teknikal terbentuk.
Baca juga :
• PERKIRAAN HARGA EMAS PASCA THE FED
Sehingga ketika kita langsung melihat pergerakan Naik-Turunnya Harga di Pasar, dalam benak kita pasti ada pertanyaan : "Sampai kapan kenaikan harga ini ? Masih amankah jika saya ambil Posisi OPEN BUY sekarang ?! 🤔 Padahal harga sudah begitu tinggi" (atau sebaliknya, ketika harga bergerak turun).
Pada saat harga tinggi tersebut kita harus mencermati apa yang menjadi harapan Para Pelaku Pasar Besar, Para Fund Manajer, rubahlah pola pikir : " Bandar sedang angkat harga!!" atau "Bandar lagi bermain-main harga".
Mari biasakan membaca. Cobalah mencari berita Pasar sebanyak mungkin. Apa yang menjadi harapan Pelaku Pasar secara umum ? Berikut ini artikel yang pernah kami upload dengan judul : PASAR MENUNGGU ECB DAN DATA INFLASI AS, artikel tersebut sudah mengindikasikan dan memberikan peringatan kepada kita, bahwa Emas XAU-USD akan "mencari Level Harga Baru".
Yang menjadi pertanyaan kita adalah harga akan bertambah naik ataukah sebaliknya ??
Kita coba mencari tambahan berita lagi, akan ada berita apa kedepan, coba buka Jadwal Kalender Ekonomi Dunia. Jika keluar Kebijakan Bank Sentral yang memberikan harapan dan kepastian terhadap Iklim investasi secara Umum, maka Para Pelaku Pasar Besar akan mengalihkan portofolio investasi mereka kepada selain Emas XAU-USD.
Jika tidak ada kejadian luar biasa, sebagaimana Analisa JP Morgan tersebut, akan menghambat kenaikan laju harga Emas XAU-USD, sampai adanya dentimen Negatif dari "the Winner Fed" yang bisa menyebabkan tekanan terhadap Indeks DXY dan US Treasury Bonds.
Dengan mengamati dan mempelajari harapan "Para Trader Papan Atas" seperti JP Morgan di atas, ditambah data-data pendukung lainnya seperti data Teknikal, kita akan sedikit banyak memahami Psikologi Pasar, sehingga kita bisa menganalisa arah tren suatu harga. Semakin banyak data dan berita dari Trader-trader lain sekelas JP Morgan yang bisa kita peroleh, akan semakin baik dalam pengambilan keputusan : "Open Buy / Open Sell" pada momentum yang TEPAT di harga yang TERBAIK.